Minggu, 25 September 2016

tarian tradisional banjar

Tarian Tradisional Kalimantan Selatan Dan Penjelasannya

  Kalimantan Selatan atau Kalsel adalah Provinsi yang beribukota Banjarmasin. Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan merupakan Suku Banjar yang terdiri atas 3 kelompok, yaitu Banjar Kuala, Banjar Pahuluan dan Banjar Batang Banyu. Setiap kelompok memiliki tradisi tersendiri namun tetap rukun

Tarian Tradisional Suku Banjar banyak yang terkenal dan dibagi menjadi dua ada Tarian Banjar dan Tarian Banjar Bukit. Mari kita mengenal Tarian Tradisional apa saja yang bisa kita ketahui tentang Suku Banjar, berikut ini beberapa Tarian Tradisional Kalimantan Selatan :
1. Tarian Baksa Kambang
Baksa KambangPada jaman dahulu Tarian Baksa Kambang berkembang di lingkungan kraton Banjar. Fungsi tarian ini adalah untuk menyambut tamu dari negara lain atau keraton lain, untuk jaman sekarang tetap fungsinya. Selain itu Tarian Baksa Kambang juga dipentaskan dalam acara keluarga seperi Khitanan, Nikahan, pentas seni dll. Untuk melakukan tarian ini para penari membawa Kembang Bogam yaitu rangkaian dari berbagai jenis bunga diantaranya bunga mawar,bunga kantil,bunga melati,dan bunga kenanga. Fungsi bunga nanti tersebut nanti akan diberikan kepada tamu yang hadir. Untuk jumlah penari biasanya ganjil dan tarian ini menceritakan seorang putri yang bermain di taman bunga dan sedang menari. Tarian ini dalam pentasnya diiringi oleh gamelan yang beriarama lagunya yang sudah baku,yaitu seperti Lagu Ayakan dan Jangklong atau sering disebut Kambang Murni.
2. Tarian Radap Rahayu
Radap RahayuTarian Rahayu merupakan tarian yang sakral, pada jaman dahulu tarian ini merupakan tarian untuk upacara ritual tolak balak bagi masyarakat Banjarmasin. Tari Radap Rahayu dilakukan pada upacara seperti kehamilan, perkawinan, dan kematian. Tarian ini terinspirasi dari kejadian kapal Perabu Yaksa  berisi patih Lambung Mangkurat yang pulang berkunjung dari kerajaan majapahit. Ketika sampai di Muara Mantuil dan akan memasuki Sungai barito, kapal ini kandas di tengah perjalanan. Perahu oleng dan nyaris terbalik. Pada intinya tarian ini merupakan gambaran rasa bersyukur karena kapal tersebut tidak tenggelam.
3.Tarian Kuda Gepang
tarian kuda gepangTarian Kuda Gepang merupakan tarian yang unik karena kudanya bukan dinaikin tetapi di jepik di ketiak. Menurut cerita dahulu Tarian ini berasal dari Lambung Mangkurat yang datang ke Majapahit untuk bertemu dengan Gajah Mada ketika mau pulang di beri hadiah kuda, ketika dinaiki kudanya lumpuh, dengan kesaktiannya kudanya di kecilin dan di bawa pakai tangan untuk dinaikkan ke kapal. Tarian Kuda Gepang ini sangat terkenal di masyarakat Banjar biasanya dipentaskan pada upacara perkawinan, khitanan atau pentas seni. Tari ini biasanya dilengkapi juga dengan diusungnya/bausung kedua pengantin saat menuju pelaminan.
4. Tarian Bagandut
BagandutTarian Bagadut adalah tarian yang mirip dengan tarian tayub, ronggeng. Tarian ini merupakan termasuk tarian erotis, pada waktu dulu tarian ini berkembang hanya dilingkungan kerajaan. Sekarang tarian ini bisa kita lihat di acara Pernikahan, khitanan, acara seni dll. Tarian ini cepat merakyat karena penari bisa meminta penonton untuk ikut menari atau tamu yang di khususkan.
Gandut merupakan profesi yang unik dalam masyarakat dan tidak sembarangan wanita mampu menjadi Gandut. Selain syarat harus cantik dan pandai menari, seorang Gandut juga wajib menguasai seni bela diri dan mantera-mantera tertentu. Ilmu tambahan ini sangat penting untuk melindungi dirinya sendiri dari tangan-tangan usil penonton yang tidak sedikit ingin memikatnya memakai ilmu hitam. Dahulu banyak Gandut yang diperistri oleh para bangsawan dan pejabat pemerintahan, disamping paras cantik mereka juga diyakini memiliki ilmu pemikat hati penonton yang dikehendakinya. Nyai Ratu Komalasari, permaisuri Sultan Adam adalah bekas seorang penari Gandut yang terkenal.
 5. Tarian Maayam Tikar
Maayam TikarMerupakan jenis tari khas dari Kabupaten Tapin yang menggambarkan remaja putri dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin yang sedang menganyam tikar dan anyaman. Tari berdurasi sekitar 6 menit ini biasanya dibawakan oleh 10 orang penari putri. Tari ini diciptakan oleh Muhammad Yusuf, Ketua Sanggar Tari Buana Buluh Merindu, dari kota Rantau, ibukota Kabupaten Tapin.
Keindahan tarian ini banyak membuat orang suka sehingga tarian ini terus berkembang di masyarakat Banjar
Semoga informasi tentang Tarian Tradisional Provinsi Kalimantan Selatan bisa memberikan kita tambahan pengetahuan tentang Tarian Tradisional di provinsi lain. Khususnya bagi pelajar atau generasi muda memahami dan mengenal tarian tradisional Nusantara wajib sebab bila kita tidak mengenal maka kita tidak akan mau melestarikan
sumber :  http://www.azamku.com/tarian-tradisional-kalimantan-selatan/

upacara baayun maulid

Banjarmasin Gelar Atraksi Budaya Sekaligus Atraksi Wisata Baayun Maulid

 

Konfrontasi - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, segera menggelar atraksi budaya sekaligus atraksi wisata berupa baayun maulid untuk menarik kunjungan wisatawan.
Koordinator pelaksana penyelanggara yang juga Asisten II Sekda Kota Banjarmasin Hamli Kursani kepada pers di Banjarmasin, Selasa (16/12) menjelaskan, hal tersebut seraya meminta seluruhmasyarakat kota ini terlibat dalam event tersebut.
"Kita berharap seluruh masyarakat ikut menyemarakan kegiatan tersebut agar penyelanggaraannya sukses," kata Hamli Kursani.
Menurut Hamli, penyelanggaraan baayun maulid tahun ini digelar lebih akbar dengan target sedikitnya seribu anak yang diayun pada kegiatan tersebut dan ini akan dijadikan agenda tahunan sebagai atraksi pelestarian budaya sekaligus atraksi wisata untuk menyemarakkan kepariwisataan setempat.
Waktu pelaksanaan kegiatan tersebut pada 3 Januari 2015 atau 12 Rabiul Awal pada bulan Maulid Nabi, makanya pelaksanaannya akan dirangkaikan dengan pergelaran pembacaraan Maulid Habsyi yang akan melibatkan beberapa grup maulid Habsyi di kota ini.
Dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan haul Sultan Suriansyah (raja Banjar pertama yang masuk Islam ) tersebut dihadiri Wali Kota Banjarmasin Haji Muhidin seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Banjarmasin.
Bagi peserta baayun akan dikenakan biaya rp50 ribu orang, tetapi para peserta akan menjadi peserta undian berhadiah berupa sebuah sepeda, motor, mesin pendingin atau kulkas, televisi dan hadiah lainnya.
Karena itu, dia berharap masyarakat sesegeranya mendaftarkan anak-anak mereka untuk di ayun pada acara yang juga dinilai ritual tersebut. Pendaftaran di Pemkot Banjarmasin atau balaikota setempat Jalan RE Martadinata Banjarmasin.
Berdasarkan keterangan, baayun maulid acara acara tahunan yang ada di dalam masyarakat Suku Banjar selama bulan lahirnya Nabi Muhammad SAW, dan dipercayai jika anak mereka ikut baayun akan memberikan berkah bagi anak dikemudian hari.
Kegiatan tersebut pada bulan itu yang terbesar di Banjarmasin adalah di Masjid Sultan Suriansyah Jalan Kuin Utara Banjarmasin, tetapi untuk wilayah Kalsel terbesar di Banua Halat Kabupaten Tapin yang mencapai 2000 anak yang ikut diayun
sumber :  http://www.konfrontasi.com/content/budaya/banjarmasin-gelar-atraksi-budaya-sekaligus-atraksi-wisata-baayun-maulid

mandi 7 bulanan

Upacara Adat Bamandi-Mandi Menujuh Bulanan Ibu Hamil

 

Salah satu upacara adat dari masyarakat kalimantan selatan yang sering dilakukan adalah upacara adat yang oleh masyarakat setempat di sebut Acara "Bamandi-mandi menujuh bulan". Upacara adat ini merupakan upacara yang dilakukan dalam rangka menghadapi persiapan melahirkan dari ibu hamil yang kandungannya sudah memasuki usia tujuh bulanan.

Proses Bamandi-mandi sendiri dilakukan dengan tata cara tententu sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat, mulai dengan memandikan ibu hamil dengan air kembang atau bunga, hingga menanam bibit kelapa sebagai simbol kepercayaan anak agar tumbuh subur seperti kelapa yang ditanam tersebut. Berikut foto-foto dan gambar prosesi bamandi-mandi menujuh bulan tersebut :  sumber : http://indoborneonatural.blogspot.co.id/2014/06/upacara-adat-bamandi-mandi-menujuh.html

artis yang berasal dari banjarmasin

Kada disangka banyak jua urang Banjar nang jadi artis terkenal, mungkin sebagian dari bubuhan pian masih ada nang kada tahu. Ngini 12 artis terkenal nang urang Banjar.
  1. Olla Ramlan
  2. Olla Ramlan.
    Olla Ramlan lahir di Banjarmasin, 15 Februari 1980. Ia dikenal sebagai model, pemain sinetron, presenter dan bintang iklan. Beberapa judul sinetron ia bintangi yaitu Nada Cinta, Cinta Sejati dan Cahaya Gemilang.
    Olla Ramlan juga pernah menjadi model video klip beberapa diantaranya Cinta Mati 2 (Mulan Jameela Feat Mitha The Virgin), Jangan Ganggu Aku Lagi (Olga Syahputra) dan Matamu (Titi DJ). Selain itu ia juga pernah bernyanyi duet bersama dengan Dewi Sandra membawakan lagu STOP.
    Olla juga aktif menjadi presenter. Beberapa acara yang ia bawakan yaitu Dahsyat (RCTI) dan Bukan 4 Mata (Trans 7). Olla Ramlan juga membintangi sebuah iklan kopi yang dialognya hingga kini masih diingat pemirsa dengan Pagi Donna.
    Ayah Olla Ramlan adalah pengusaha yang cukup populer di Kalimantan Selatan, yaitu Ramlan. Beberapa saudara Olla juga ada yang mengikuti jejaknya menjadi artis yaitu Cynthia Ramlan dan Jelita Ramlan. Olla resmi bercerai dengan suaminya yang berdarah Spanyol, Alex Tian pada tanggal 7 Juli 2010 dengan dikarunia seorang putra, Sean Michael Alexander. Pada tanggal 20 Desember 2012, Olla menikah dengan pengusaha bernama Muhammad Aufar Hutapea.
  3. Terry Putri
  4. Terry Putri.
    Terry Putri lahir di Banjarmasin, 1 Desember 1979. Ia dikenal sebagai presenter, aktris dan bintang iklan. Namun ia lebih dikenal sebagai presenter olahraga dan infotaiment.
    Terry mengaku lebih senang menjadi pembawa acara dari pada harus berakting di depan kamera. Selain bayarannya lebih besar, ia juga lebih memilih menjadi presenter karena tidak terlalu menyita waktu.
    Terry Putri yang kini berhijab telah bercerai dengan suaminya, Rully Johan pada Februari 2012 setelah dua tahun merajut rumah tangga.
  5. Pevita Pearce
  6. Pevita Pearce.
    Pevita Pearce lahir di Jakarta, 6 Oktober 1992. Ia memiliki darah Banjar dari ibunya, sedangkan ayahnya berdarah Inggris.
    Pevita dikenal sebagai pemain film. Film pertamanya, yaitu Denias, Senandung di Atas Awan (2006). Kemudian ia bermain kembali dalam film Lost in Love yang tayang bulan Mei 2008. Dalam film ini, Pevita mendapat peran utama sebagai Tita dan bermain bersama Richard Kevin yang berperan sebagai Adit. Dengan film Lost in Love, Pevita masuk nominasi sebagai Pemain Utama Wanita Terbaik FFI 2008.
    Tahun 2013 ia membintangi film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck yang diangkat dari karya Buya Hamka bersama Herjunot Ali dan Reza Rahadian.
  7. Ian Kasela Radja
  8. Ian Kasela.
    Iandhika Mulya Ramadan atau lebih dikenal dengan Ian Kasela lahir di Banjarmasin, 17 September 1976. Ia adalah vokalis grup band radja. Bersama kakaknya, Moldy dan temannya, Shuma dan Adit ia membentuk band Radja pada 17 Maret 2001. Mei 2003, personel band mereka berubah menjadi Ian, Moldy, Indra, dan Seno hingga saat ini.
  9. Moldy Radja
  10. Moldy Radja.
    Moldyansyah Kusnadi lahir di Banjarmasin, 26 Desember 1975. Ia yang sering disapa Moldy dikenal sebagai gitaris grup band Radja. Ia juga merupakan kakak kandung vokalis Radja, Ian Kasela.
  11. Rindra Risyanto Noor (Rindra Padi)
  12. Rindra Padi.
    Rindra Risyanto Noor lahir di di Balikpapan, 5 Desember 1972. Ia lebih dikenal dengan nama Rindra Padi. Ia merupakan bassis di grup band Padi. Ia lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya.
  13. Gusti Hendy (Hendy Gigi)
  14. Hendy Gigi.
    Gusti Hendi lahir di Banjarmasin, 10 Maret 1980 dengan nama Gusti Erhandy Rahmatullah. Ia lebih dikenal dengan panggilan Hendy Gigi. Ia adalah drummer dari grup band Gigi. Ia merupakan putera dari Pangeran Gusti Rusdy Effendi, pemilik dan pemimpin umum Banjarmasin Post Grup
  15. Fatur
  16. Fatur.
    Fatur yang memiliki nama lengkap Faturachman lahir di Tanjung, 16 Desember 1968. Ia juga dikenal sebagai Fatur Java Jive karena selama 10 tahun, Fatur menjadi vokalis grup band Java Jive. Namanya melejit berkat lagu "Kulakukan Semua Untukmu" berduet dengan Nadila di album kompilasi Love 2000.
  17. Arul Efansyah (Arul Power Metal)
  18. Arul Efansyah.
    Arul Efansyah yang bernama asli Chairul Efansyah, lahir di Banjarmasin, 5 Agustus 1964. Ia merupakan penyanyi rock dan vokalis grup band Power Metal. Ia dijuluki dijuluki “Arul, The Seven Octave” karena nada suaranya yang tinggi dan melengking.
    Pada tahun 1991, Power Metal merilis debut album bertitel "Power One", Album Power One mendapat sambutan menggembirakan dari masyarakat. Album ini melahirkan sejumlah hits, diantaranya Angkara, Satu Jiwa, Pengakuan, Bayangan Dirimu, Malapetaka dan Cita Yang Tersita. Arul Efansyah merupakan vokalis andalan Power Metal, telah 9 album yang dihasilkan bersama Power Metal sejak tahun 1991.
  19. Eet Sjahranie
  20. Eet Sjahranie.
    Eet Sjahranie lahir di Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie. Ia merupakan putera dari Abdoel Wahab Sjahranie, gubernur Kalimantan Timur tahun 1967-1977.
    Ia merupakan musisi dan gitaris grup band EdanE, grup musik beraliran hard rock dan heavy metal yang mulai berkarya sejak tahun 1991.
    Ia juga merupakan mantan gitaris God Bles, grup musik rock yang telah menjadi legenda di Indonesia. Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai gitar. Eet disebut-sebut sebagai salah satu jawara gitar di tanah air.
  21. Bopak Castelo
  22. Bopak Castello.
    Bopak Castello yang bernama asli Indrayana Bidwy lahir di Jakarta, 19 Mei 1967. Ia adalah pelawak berdarah Banjar yang terkenal setelah membintangi acara Yuk Keep Smile di Trans TV.
  23. Tommy Kaganangan
  24. Tommy Kaganangan.
    Tommy Kaganangan lahir di Banjarmasin, 15 Oktober 1996. Ia adalah aktor yang telah membintangi puluhan sinetron, beberapa diantaranya yaitu Jagoan Silat, Ronaldowati, Terbang Bersamamu, Monyet Cantik 2 dan Anak-Anak Manusia

    sumber :  http://pulaubanuabanjar.com/index.php/tulisan/baca/144/12-Artis-Terkenal-Nang-Urang-Banjar

2 tempat ziarah di banjarmasin


Picture
Latar Belakang

Kerajaan Banjar, yang beribukota di Martapura memiliki Masjid sebagai Pusat Da’wah Islam dan menjadi saksi 12 sultan yang memerintah. Pada waktu itu Masjid berfungsi sebagai tempat peribadatan, dakwah Islamiyah, integrasi umat Islam dan markas atau benteng pertahanan para pejuang dalam menantang Belanda.
Akibat pembakaran Kampung Pasayangan dan Masjid Martapura, muncul keinginan membangun Masjid yang lebih besar. Tahun 1280 Hijriyah atau 1863 Masehi, pembangunan masjid pun dimulai

Menurut riwayatnya, Datuk Landak dipercaya untuk mencari kayu Ulin sebagai sokoguru masjid, ke daerah Barito Kalimantan Tengah. Setelah tiang ulin berada di lokasi bangunan Masjid lalu disepakati.

Dilihat dari segi arsitekturnya, bentuk Masjid Agung Al Karomah Martapura mengikuti Masjid Demak Buatan Sunan Kalijaga. Miniaturnya dibawa utusan Desa Dalam Pagar dan ukurannya sangat rapi serta mudah disesuaikan dengan bangunan sebenarnya sebab telah memakai skala.

Sampai saat ini bentuk bangunan Masjid menurut KH Halilul Rahman, Sekretaris Umum di kepengurusan Masjid sudah tiga kali rehab. Dengan mengikuti bentuk bangunan modern dan Eropa, sekarang Masjid Agung Al Karomah Martapura terlihat lebih megah.

Meski bergaya modern, empat tiang Ulin yang menjadi Saka Guru peninggalan bangunan pertama Masjid masih tegak di tengah. Tiang ini dikelilingi puluhan tiang beton yang menyebar di dalam Masjid.

Arsitektur Masjid Agung Al Karomah Martapura yang menelan biaya Rp27 miliar pada rehab terakhir sekitar tahun 2004, banyak mengadopsi bentuk Timur Tengah. Seperti atap kubah bawang dan ornamen gaya Belanda.

Semula atap Masjid berbentuk kerucut dengan konstruksi beratap tumpang, bergaya Masjid tradisional Banjar. Setelah beberapa kali rehab akhirnya berubah menjadi bentuk kubah.

Bila arsitektur bangunan banyak berubah, namun mimbar tempat khatib berkhutbah yang berumur lebih satu abad sampai sekarang berfungsi.

Mimbar berukiran untaian kembang dan berbentuk panggung dilengkapi tangga sampai sekarang masih berfungsi dan diarsiteki HM Musyafa.

Pola ruang pada Masjid Agung Al Karomah juga mengadopsi pola ruang dari arsitektur Masjid Agung Demak yang dibawa bersamaan dengan masuknya agama Islam ke daerah ini oleh Khatib Dayan. Karena mengalami perluasan arsitektur Masjid Agung Demak hanya tersisa dari empat tiang ulin atau disebut juga tiang guru empat dari bangunan lama.

Tiang guru adalah tiang-tiang yang melingkupi ruang cella atau ruang keramat. Ruang cella yang dilingkupi tiang-tiang guru terdapat di depan ruang mihrab, yang berarti secara kosmologi cella lebih penting dari mihrab.

Sejarahnya tiang guru empat menggunakan tali alias seradang yang ditarik beramai-ramai oleh Datuk Landak bersama masyarakat. Atas kodrat dan iradat Tuhan YME tiang Guru Empat didirikan. Masjid pertama kali dibangun berukuran 37,5 meter x 37,5 meter

Akibat pembakaran Kampung Pasayangan dan Masjid Martapura, muncul keinginan membangun Masjid yang lebih besar. Tahun 1280 Hijtiyah atau 1863 Masehi, pembangunan [...]

SEBAGAI pusat Kerajaan Banjar, Martapura tercatat menjadi saksi 12 sultan yang memerintah. Pada waktu itu Mesjid berfungsi sebagai tempat peribadatan, dakwah Islamiyah, integrasi umat Islam dan markas atau benteng pertahanan para pejuang dalam menantang Belanda.

Akibat pembakaran Kampung Pasayangan dan Masjid Martapura, muncul keinginan membangun Masjid yang lebih besar. Tahun 1280 Hijtiyah atau 1863 Masehi, pembangunan Masjid pun dimulai.

Menurut riwayatnya, Datuk Landak dipercaya untuk mencari kayu Ulin sebagai sokoguru masjid, ke daerah Barito Kalimantan Tengah. Setelah tiang ulin berada di lokasi bangunan Masjid lalu disepakati.

Dilihat dari segi arsitekturnya, bentuk Masjid Agung Al Karomah Martapura mengikuti Masjid Demak Buatan Sunan Kalijaga. Miniaturnya dibawa utusan Desa Dalam Pagar dan ukurannya sangat rapi serta mudah disesuaikan dengan bangunan sebenarnya sebab telah memakai skala.

Sampai saat ini bentuk bangunan Masjid menurut KH Halilul Rahman, Sekretaris Umum di kepengurusan Masjid sudah tiga kali rehab. Dengan mengikuti bentuk bangunan modern dan Eropa, sekarang Masjid Agung Al Karomah Martapura terlihat lebih megah.

Meski bergaya modern, empat tiang Ulin yang menjadi Saka Guru peninggalan bangunan pertama Masjid masih tegak di tengah. Tiang ini dikelilingi puluhan tiang beton yang menyebar di dalam Masjid.

Arsitektur Masjid Agung Al Karomah Martapura yang menelan biaya Rp27 miliar pada rehab terakhir sekitar tahun 2004, banyak mengadopsi bentuk Timur Tengah. Seperti atap kubah bawang dan ornamen gaya Belanda.

Semula atap Masjid berbentuk kerucut dengan konstruksi beratap tumpang, bergaya Masjid tradisional Banjar. Setelah beberapa kali rehab akhirnya berubah menjadi bentuk kubah.

Bila arsitektur bangunan banyak berubah, namun mimbar tempat khatib berkhutbah yang berumur lebih satu abad sampai sekarang berfungsi.

Mimbar berukiran untaian kembang dan berbentuk panggung dilengkapi tangga sampai sekarang masih berfungsi dan diarsiteki HM Musyafa.

Pola ruang pada Masjid Agung Al Karomah juga mengadopsi pola ruang dari arsitektur Masjid Agung Demak yang dibawa bersamaan dengan masuknya agama Islam ke daerah ini oleh Khatib Dayan. Karena mengalami perluasan arsitektur Masjid Agung Demak hanya tersisa dari empat tiang ulin atau disebut juga tiang guru empat dari bangunan lama.

Tiang guru adalah tiang-tiang yang melingkupi ruang cella atau ruang keramat. Ruang cella yang dilingkupi tiang-tiang guru terdapat di depan ruang mihrab, yang berarti secara kosmologi cella lebih penting dari mihrab.

Sejarahnya tiang guru empat menggunakan tali alias seradang yang ditarik beramai-ramai oleh Datuk Landak bersama masyarakat. Atas kodrat dan iradat Tuhan YME tiang Guru Empat didirikan. Masjid pertama kali dibangun berukuran 37,5 meter x 37,5 meter.

Sekarang Masjid tersebut bagian yang tak terpisahkan dari Kota Martapura, dengan bangunan perpaduan arsitektur Islam Timur Tengah dan Modern Eropa sungguh menawan dan megah apalagi dipandang pada malam hari di Jembatan Besi disamping Pondok Pesantren Darussalam Martapuran Wuihhh bagus banget kebayang rasanya berada di Jazirah Arab dekh. Masjid ini juga beseberangan dengan Perkantoran Sekretariat Daerah Kabupaten Banjar yang juga Kantor Bupati Banjar. Dengan Syiar Islam yang begitu kental di Martapura tidaklah salah Kota Martapura diberi label sebagai Serambi Mekkah
Picture
Latar Belakang

Kerajaan Banjar, yang beribukota di Martapura memiliki Masjid sebagai Pusat Da’wah Islam dan menjadi saksi 12 sultan yang memerintah. Pada waktu itu Masjid berfungsi sebagai tempat peribadatan, dakwah Islamiyah, integrasi umat Islam dan markas atau benteng pertahanan para pejuang dalam menantang Belanda.
Akibat pembakaran Kampung Pasayangan dan Masjid Martapura, muncul keinginan membangun Masjid yang lebih besar. Tahun 1280 Hijriyah atau 1863 Masehi, pembangunan masjid pun dimulai

Menurut riwayatnya, Datuk Landak dipercaya untuk mencari kayu Ulin sebagai sokoguru masjid, ke daerah Barito Kalimantan Tengah. Setelah tiang ulin berada di lokasi bangunan Masjid lalu disepakati.

Dilihat dari segi arsitekturnya, bentuk Masjid Agung Al Karomah Martapura mengikuti Masjid Demak Buatan Sunan Kalijaga. Miniaturnya dibawa utusan Desa Dalam Pagar dan ukurannya sangat rapi serta mudah disesuaikan dengan bangunan sebenarnya sebab telah memakai skala.

Sampai saat ini bentuk bangunan Masjid menurut KH Halilul Rahman, Sekretaris Umum di kepengurusan Masjid sudah tiga kali rehab. Dengan mengikuti bentuk bangunan modern dan Eropa, sekarang Masjid Agung Al Karomah Martapura terlihat lebih megah.

Meski bergaya modern, empat tiang Ulin yang menjadi Saka Guru peninggalan bangunan pertama Masjid masih tegak di tengah. Tiang ini dikelilingi puluhan tiang beton yang menyebar di dalam Masjid.

Arsitektur Masjid Agung Al Karomah Martapura yang menelan biaya Rp27 miliar pada rehab terakhir sekitar tahun 2004, banyak mengadopsi bentuk Timur Tengah. Seperti atap kubah bawang dan ornamen gaya Belanda.

Semula atap Masjid berbentuk kerucut dengan konstruksi beratap tumpang, bergaya Masjid tradisional Banjar. Setelah beberapa kali rehab akhirnya berubah menjadi bentuk kubah.

Bila arsitektur bangunan banyak berubah, namun mimbar tempat khatib berkhutbah yang berumur lebih satu abad sampai sekarang berfungsi.

Mimbar berukiran untaian kembang dan berbentuk panggung dilengkapi tangga sampai sekarang masih berfungsi dan diarsiteki HM Musyafa.

Pola ruang pada Masjid Agung Al Karomah juga mengadopsi pola ruang dari arsitektur Masjid Agung Demak yang dibawa bersamaan dengan masuknya agama Islam ke daerah ini oleh Khatib Dayan. Karena mengalami perluasan arsitektur Masjid Agung Demak hanya tersisa dari empat tiang ulin atau disebut juga tiang guru empat dari bangunan lama.

Tiang guru adalah tiang-tiang yang melingkupi ruang cella atau ruang keramat. Ruang cella yang dilingkupi tiang-tiang guru terdapat di depan ruang mihrab, yang berarti secara kosmologi cella lebih penting dari mihrab.

Sejarahnya tiang guru empat menggunakan tali alias seradang yang ditarik beramai-ramai oleh Datuk Landak bersama masyarakat. Atas kodrat dan iradat Tuhan YME tiang Guru Empat didirikan. Masjid pertama kali dibangun berukuran 37,5 meter x 37,5 meter

Akibat pembakaran Kampung Pasayangan dan Masjid Martapura, muncul keinginan membangun Masjid yang lebih besar. Tahun 1280 Hijtiyah atau 1863 Masehi, pembangunan [...]

SEBAGAI pusat Kerajaan Banjar, Martapura tercatat menjadi saksi 12 sultan yang memerintah. Pada waktu itu Mesjid berfungsi sebagai tempat peribadatan, dakwah Islamiyah, integrasi umat Islam dan markas atau benteng pertahanan para pejuang dalam menantang Belanda.

Akibat pembakaran Kampung Pasayangan dan Masjid Martapura, muncul keinginan membangun Masjid yang lebih besar. Tahun 1280 Hijtiyah atau 1863 Masehi, pembangunan Masjid pun dimulai.

Menurut riwayatnya, Datuk Landak dipercaya untuk mencari kayu Ulin sebagai sokoguru masjid, ke daerah Barito Kalimantan Tengah. Setelah tiang ulin berada di lokasi bangunan Masjid lalu disepakati.

Dilihat dari segi arsitekturnya, bentuk Masjid Agung Al Karomah Martapura mengikuti Masjid Demak Buatan Sunan Kalijaga. Miniaturnya dibawa utusan Desa Dalam Pagar dan ukurannya sangat rapi serta mudah disesuaikan dengan bangunan sebenarnya sebab telah memakai skala.

Sampai saat ini bentuk bangunan Masjid menurut KH Halilul Rahman, Sekretaris Umum di kepengurusan Masjid sudah tiga kali rehab. Dengan mengikuti bentuk bangunan modern dan Eropa, sekarang Masjid Agung Al Karomah Martapura terlihat lebih megah.

Meski bergaya modern, empat tiang Ulin yang menjadi Saka Guru peninggalan bangunan pertama Masjid masih tegak di tengah. Tiang ini dikelilingi puluhan tiang beton yang menyebar di dalam Masjid.

Arsitektur Masjid Agung Al Karomah Martapura yang menelan biaya Rp27 miliar pada rehab terakhir sekitar tahun 2004, banyak mengadopsi bentuk Timur Tengah. Seperti atap kubah bawang dan ornamen gaya Belanda.

Semula atap Masjid berbentuk kerucut dengan konstruksi beratap tumpang, bergaya Masjid tradisional Banjar. Setelah beberapa kali rehab akhirnya berubah menjadi bentuk kubah.

Bila arsitektur bangunan banyak berubah, namun mimbar tempat khatib berkhutbah yang berumur lebih satu abad sampai sekarang berfungsi.

Mimbar berukiran untaian kembang dan berbentuk panggung dilengkapi tangga sampai sekarang masih berfungsi dan diarsiteki HM Musyafa.

Pola ruang pada Masjid Agung Al Karomah juga mengadopsi pola ruang dari arsitektur Masjid Agung Demak yang dibawa bersamaan dengan masuknya agama Islam ke daerah ini oleh Khatib Dayan. Karena mengalami perluasan arsitektur Masjid Agung Demak hanya tersisa dari empat tiang ulin atau disebut juga tiang guru empat dari bangunan lama.

Tiang guru adalah tiang-tiang yang melingkupi ruang cella atau ruang keramat. Ruang cella yang dilingkupi tiang-tiang guru terdapat di depan ruang mihrab, yang berarti secara kosmologi cella lebih penting dari mihrab.

Sejarahnya tiang guru empat menggunakan tali alias seradang yang ditarik beramai-ramai oleh Datuk Landak bersama masyarakat. Atas kodrat dan iradat Tuhan YME tiang Guru Empat didirikan. Masjid pertama kali dibangun berukuran 37,5 meter x 37,5 meter.

Sekarang Masjid tersebut bagian yang tak terpisahkan dari Kota Martapura, dengan bangunan perpaduan arsitektur Islam Timur Tengah dan Modern Eropa sungguh menawan dan megah apalagi dipandang pada malam hari di Jembatan Besi disamping Pondok Pesantren Darussalam Martapuran Wuihhh bagus banget kebayang rasanya berada di Jazirah Arab dekh. Masjid ini juga beseberangan dengan Perkantoran Sekretariat Daerah Kabupaten Banjar yang juga Kantor Bupati Banjar. Dengan Syiar Islam yang begitu kental di Martapura tidaklah salah Kota Martapura diberi label sebagai Serambi Mekkah

Picture
Makam guru sekumpul terletak didekat rumah beliau dibelakang mushalla tempat beliau mengajar.Dikenal dengan sebutan Abah Guru Sekumpul,karena tempat beliau berada di kelurahan Sekumpul sekitar 2 km dari pusat kota Martapura.Disamping makam beliau juga ada makam KH Seman Jalil,kemudian paman beliau Alimul fadhil KH Seman Mulia,dan maqam ibu beliau.

Profil Abah Guru
Syaikhuna al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari.

Alimul Allamah Asy Syekh Muhammad Zaini Ghani yang selagi kecil dipanggil dengan nama Qusyairi adalah anak dari perkawinan Abdul Ghani bin H Abdul Manaf dengan Hj Masliah binti H Mulya. Muhammad Zaini Ghani merupakan anak pertama, sedangkan adiknya bernama H Rahmah.

Beliau dilahirkan di Tunggul Irang, Dalam Pagar, Martapura pada malam Rabu tanggal 27 Muharram 1361 H bertepatan dengan tanggal 11 Februari 1942 M.

Diceriterakan oleh Abu Daudi, Asy Syekh Muhammad Ghani sejak kecil selalu berada di samping ayah dan neneknya yang bernama Salbiyah. Kedua orang ini yang memelihara Qusyairi kecil. Sejak kecil keduanya menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan. Keduanya juga menanamkan pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Alquran. Karena itulah, Abu Daudi meyakini, guru pertama dari Alimul Allamah Asy Syekh Muhammad Zaini Ghani adalah ayah dan neneknya sendiri.

Semenjak kecil beliau sudah digembleng orang tua untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan dan ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama. Guru Sekumpul sewaktu kecil sering menunggu al-Alim al-Fadhil Syaikh Zainal Ilmi yang ingin ke Banjarmasin hanya semata-mata untuk bersalaman dan mencium tangannya.

Pada tahun 1949 saat berusia 7 tahun, beliau mengikuti pendidikan “formal” masuk ke Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura. Guru-guru beliau pada masa itu antara lain, Guru Abdul Muiz, Guru Sulaiman, Guru Muhammad Zein, Guru H. Abdul Hamid Husain, Guru H. Rafi’i, Guru Syahran, Guru Husin Dahlan, Guru H. Salman Yusuf. Kemudian tahun 1955 pada usia 13 tahun, beliau melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Martapura. Pada masa ini beliau sudah belajar dengan Guru-guru besar yang spesialist dalam bidang keilmuan seperti al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif, al-Alim al-Fadhil Husain Qadri, al-Alim al-Fadhil Salim Ma’ruf, al-Alim al-Allamah Syaikh Seman Mulya, al-Alim Syaikh Salman Jalil, al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif, al-Alim al-Fadhil al-Hafizh Syaikh Nashrun Thahir, dan KH. Aini Kandangan. Tiga yang terakhir merupakan guru beliau yang secara khusus untuk pendalaman Ilmu Tajwid.

Kalau kita cermati deretan guru-guru beliau pada saat itu adalah tokoh-tokoh besar yang sudah tidak diragukan lagi tingkat keilmuannya. Walaupun saya tidak begitu mengenal secara mendalam tetapi kita mengenal Ulama yang tawadhu KH. Husin Qadri lewat buku-buku beliau seperti Senjata Mukmin yang banyak dicetak di Kal-Sel. Sedangkan al-Alim al-Allamah Seman Mulya, dan al-Alim Syaikh Salman Jalil, ingin rasanya berguru dan bertemu muka ketika masih hidup. Syaikh Seman Mulya adalah paman beliau yang secara intensif mendidik beliau baik ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah. Dan ketika mendidik Guru Sekumpul, Guru Seman hampir tidak pernah mengajarkan langsung bidang-bidang keilmuan itu kepada beliau kecuali di sekolahan. Tapi Guru Seman langsung mengajak dan mengantarkan beliau mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan sepesialisasinya masing-masing baik di daerah Kal-Sel (Kalimantan) maupun di Jawa untuk belajar. Seperti misalnya ketika ingin mendalami Hadits dan Tafsir, guru Seman mengajak (mengantarkan) beliau kepada al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani yang terkenal sebagai muhaddits dan ahli tafsir. Menurut Guru Sekumpul sendiri, di kemudian hari ternyata Guru Tuha Seman Mulya adalah pakar di semua bidang keilmuan Islam itu. Tapi karena kerendahan hati dan tawadhu tidak menampakkannya ke depan khalayak.

Sedangkan al-Alim al-Allamah Salman Jalil adalah pakar ilmu falak dan ilmu faraidh. (Pada masa itu, hanya ada dua orang pakar ilmu falak yang diakui ketinggian dan kedalamannya yaitu beliau dan al-marhum KH. Hanafiah Gobet). Selain itu, Salman Jalil juga adalah Qhadi Qudhat Kalimantan dan salah seorang tokoh pendiri IAIN Antasari Banjarmasin. Beliau ini pada masa tuanya kembali berguru kepada Guru Sekumpul sendiri. Peristiwa ini yang beliau contohkan kepada kami agar jangan sombong, dan lihatlah betapa seorang guru yang alim besar tidak pernah sombong di hadapan kebesaran ilmu pengetahuan, meski yang sekarang sedang menyampaikannya adalah muridnya sendiri.

Selain itu, di antara guru-guru beliau lagi selanjutnya adalah Syaikh Syarwani Abdan (Bangil) dan al-Alim al-Allamah al-Syaikh al-Sayyid Muhammad Amin Kutbi. Kedua tokoh ini biasa disebut Guru Khusus beliau, atau meminjam perkataan beliau sendiri adalah Guru Suluk (Tarbiyah al-Shufiyah). Dari beberapa guru beliau lagi adalah Kyai Falak (Bogor), Syaikh Yasin bin Isa Padang (Makkah), Syaikh Hasan Masyath, Syaikh Ismail al-Yamani, dan Syaikh Abdul Kadir al-Bar. Sedangkan guru pertama secara ruhani adalah al-Alim al-Allamah Ali Junaidi (Berau) bin al-Alim al-Fadhil Qadhi Muhammad Amin bin al-Alim al-Allamah Mufti Jamaludin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari, dan al -Alim al-Allamah Muhammad Syarwani Abdan Bangil. (Selain ini, masih banyak tokoh lagi di mana sebagiannya sempat saya catat dan sebagian lagi tidak sempat karena waktu itu beliau menyebutkannya dengan sangat cepat. Sempat saya hitung dalam jumblah kira-kira, guru beliau ada sekitar 179 orang sepesialis bidang keilmuan Islam terdiri dari wilayah Kalimantan sendiri, dari Jawa-Madura, dan dari Makkah).

Gemblengan ayah dan bimbingan intensif pamanda beliau semenjak kecil betul-betul tertanam. Semenjak kecil beliau sudah menunjukkan sifat mulia; penyabar, ridha, pemurah, dan kasih sayang terhadap siapa saja. Kasih sayang yang ditanamkan dan juga ditunjukkan oleh ayahnda beliau sendiri. Seperti misalnya suatu ketika hujan turun deras sedangkan rumah beliau sekeluarga sudah sangat tua dan reot. Sehingga air hujan merembes masuk dari atap-atap rumah.Pada waktu itu, ayah beliau menelungkupi beliau untuk melindungi tubuhnya dari hujan dan rela membiarkan dirinya sendiri tersiram hujan.

Abdul Ghani bin Abdul Manaf, ayah dari Syekh Muhammad Ghani juga adalah seorang pemuda yang shalih dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan sangat kuat dengan menyembunyikan derita dan cobaan. Tidak pernah mengeluh kepada siapapun. Cerita duka dan kesusahan sekaligus juga merupakan intisari kesabaran, dorongan untuk terus berusaha yang halal, menjaga hak orang lain, jangan mubazir, bahkan sistem memenej usaha dagang beliau sampaikan kepada kami lewat cerita-cerita itu.

Beberapa cerita yang diriwayatkan adalah Sewaktu kecil mereka sekeluarga yang terdiri dari empat orang hanya makan satu nasi bungkus dengan lauk satu biji telur, dibagi empat. Tak pernah satu kalipun di antara mereka yang mengeluh. Pada masa-masa itu juga, ayahnda beliau membuka kedai minuman. Setiap kali ada sisa teh, ayahnda beliau selalu meminta izin kepada pembeli untuk diberikan kepada beliau. Sehingga kemudian sisa-sisa minuman itu dikumpulkan dan diberikan untuk keluarga. Adapun sistem mengatur usaha dagang, beliau sampaikan bahwa setiap keuntungan dagang itu mereka bagi menjadi tiga. Sepertiga untuk menghidupi kebutuhan keluarga, sepertiga untuk menambah modal usaha, dan sepertiga untuk disumbangkan. Salah seorang ustazd kami pernah mengomentari hal
ini, “bagaimana tidak berkah hidupnya kalau seperti itu.” Pernah sewaktu kecil beliau bermain-main dengan membuat sendiri mainan dari gadang pisang. Kemudian sang ayah keluar rumah dan melihatnya. Dengan ramah sang ayah menegur beliau, “Nak, sayangnya mainanmu itu. Padahal bisa dibuat sayur.” Beliau langsung berhenti dan menyerahkannya kepada sang ayah.

Beberapa Catatan lain berupa beberapa kelebihan dan keanehan: Beliau sudah hapal al-Qur`an semenjak berusia 7 tahun. Kemudian hapal tafsir Jalalain pada usia 9 tahun. Semenjak kecil, pergaulan beliau betul-betul dijaga. Kemanapun bepergian selalu ditemani (saya lupa nama sepupu beliau yang ditugaskan oleh Syaikh Seman Mulya untuk menemani beliau). Pernah suatu ketika beliau ingin bermain-main ke pasar seperti layaknya anak sebayanya semasa kecil. Saat memasuki gerbang pasar, tiba-tiba muncul pamanda beliau Syaikh Seman Mulya di hadapan beliau dan memerintahkan untuk pulang. Orang-orang tidak ada yang melihat Syaikh, begitu juga sepupu yang menjadi “bodyguard’ beliau. Beliaupun langsung pulang ke rumah.

Pada usia 9 tahun pas malam jum’at beliau bermimpi melihat sebuah kapal besar turun dari langit. Di depan pintu kapal berdiri seorang penjaga dengan jubah putih dan di gaun pintu masuk kapal tertulis “Sapinah al-Auliya”. Beliau ingin masuk, tapi dihalau oleh penjaga hingga tersungkur. Beliaupun terbangun. Pada malam jum’at berikutnya, beliau kembali bermimpi hal serupa. Dan pada malam jum’at ketiga, beliau kembali bermimpi serupa. Tapi kali ini beliau dipersilahkan masuk dan disambut oleh salah seorang syaikh. Ketika sudah masuk beliau melihat masih banyak kursi yang kosong.

Ketika beliau merantau ke tanah Jawa untuk mencari ilmu, tak disangka tak dikira orang yang pertama kali menyambut beliau dan menjadi guru adalah orang yang menyambut beliau dalam mimpi tersebut.

Salah satu pesan beliau tentang karamah adalah agar kita jangan sampai tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Karena bagaimanapun juga karamah adalah anugrah, murni pemberian, bukan suatu keahlian atau skill. Karena itu jangan pernah berpikir atau berniat untuk mendapatkan karamah dengan melakukan ibadah atau wiridan-wiridan. Dan karamah yang paling mulia dan tinggi nilainya adalah istiqamah di jalan Allah itu sendiri. Kalau ada orang mengaku sendiri punya karamah tapi shalatnya tidak karuan, maka itu bukan karamah, tapi “bakarmi” (orang yang keluar sesuatu dari duburnya).

Selain sebagai ulama yang ramah dan kasih sayang kepada setiap orang, beliau juga orang yang tegas dan tidak segan-segan kepada penguasa apabila menyimpang. Karena itu, beliau menolak undangan Soeharto untuk mengikuti acara halal bil halal di Jakarta. Begitu juga dalam pengajian-pengajian, tidak kurang-kurangnya beliau menyampaikan kritikan dan teguran kepada penguasa baik Gubernur, Bupati atau jajaran lainnya dalam suatu masalah yang beliau anggap menyimpang atau tidak tepat.

Tuan Guru H.M. Zaini Abdul Ghani telah menulis beberapa buah kitab, antara lain:
- Risalah Mubaraqah.
-Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muharnmad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As-Samman Al-Madani.
- Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah.
- Nubdzatun fi Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil a’zham Muhammad bin Ali Ba’alawy.
Sebelum beliau wafat, beliau memberikan wasiat kepada seluruh kerabat, para murid dan kaum muslimin. yang di buat pada hari Ahad Tanggal 11 Jumadil Akhir 1413 H , yang isi wasiatnya berbunyi:
1. Menghormati ulama
2. Murah diri, murah hati, manis muka.
3. Memaafkan segala kesalahan orang lain.
4. Jangan bersifat tamak dan memakan harta riba.
5. Jangan menyakiti orang lain.
6. Jangan merasa baik dari orang lain.
7. Berpegangn kepahttp://wisatareligibanjarmasin.weebly.com/lokasi-wisata-religi.html da Allah segala hajat yang dikehendaki.
8. Baik sangka terhadap muslim.
9. Banyak-banyak sabar apabila mendapat musibah, banyak-banyak syukur atas nikmat.
10. Tiap-tiap orang yang iri dengki atau adu asah jangan dilayani, serahkan segala sesuatu kepada Allah (tawakkal)

sumber : http://wisatareligibanjarmasin.weebly.com/lokasi-wisata-religi.html

tempat wisata di banjarmasin

15 Tempat Wisata di Kalimantan Selatan

 

Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi dengan ibukotanya yaitu Banjarmasin. Propinsi ini mempunyai banyak sekali obyek wisata menarik antara lain Wisata Alam, Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Minat Khusus, Wisata Kuliner, Wisata Olah Raga, Wisata Belanja , dari sekian banyak Obyek wisata Kalimantan Selatan ada beberapa yang sudah sangat terkenal, bahkan hingga ke mancanegara, salah satunya adalah pasar apung yang ada di Banjarmasin, pasar ini adalah 2 dari tiga pasar apung yang ada di dunia, segala macam transaksi jual-beli di lakukan di atas sampan,sungguh suatu pemandangan yang langka. selain pasar terapung tadi, masih banyak lagi tempat-tempat wisata menarik yang ada di Kalimantan Selatan yang wajib untuk kalian kunjungi. Untuk lebih jelasnya mari kita simak 15 Tempat Wisata Menarik Yang Ada di Kalimantan Selatan berikut ini



  1. Bukit Rimpi Pelaihari
bukit-rumpi-dan-lintang
Bukit Rimpi Pelaihari memiliki panorama pesona alam yang sangat lengkap mulai dari pemandangan cantik matahari terbit hingga rerumputan yang masih hijau asri. Bukit yang indah ini, berada di Desa Tampang, Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Di Bukit Rimpi Pelaihari ini kita bisa menikmati pemandangan alam yang sempurna, ditambah lagi rerumputan yang masih hijau membuat kita nyaman berlama-lama ditempat ini. Selain itu, kita bisa merasakan angin yang berhembus kearah kita. Satu lagi, jika kalian berkunjung pada pagi hari, sobat bisa melihat matahari terbit ditempat ini.

2. Jembatan Barito
jembatan-barito
Jembatan Barito berfungsi untuk menghubungkan sisi timur dan sisi barat Sungai Barito. Panjang jembatan ini sekitar 1 km. Berdiri di atas Jembatan Barito dan menikmati suasana sungai merupakan pengalaman tersendiri.

3. Pasar Terapung Lok Baintan
 Pasar-Terapung-Muara-Kuin
Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung Sungai Martapura adalah sebuah pasar terapung tradisional yang berlokasi di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai Tabuk, Banjar. Secara umum, Pasar Terapung Lok Baintan tak beda dengan Pasar Terapung di muara Sungai Kuin/Sungai Barito. Keduanya sama-sama pasar tradisional di atas jukung yang menjual beragam dagangan, seperti hasil produksi pertanian/perkebunan dan berlangsung tidak terlalu lama, paling lama sekitar tiga hingga empat jam. Pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar.

  1. Laksado
wisata-alam-loksado
Loksado adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang merupakan salah satu tempat wisata andalan di Kalimantan Selatan. Untuk menuju kesini anda akan menjelajahi pegunungan meratus. Dari sini anda bisa mengunjungi Air Terjun Haratai, Air Terjun Kilat Api dan  Balanting Paring atau Bamboo Rafting menyusuri sungai amandit.

  1. Pantai Teluk Tamiang
pantai teluk tamiang
Pantai Teluk Tamiang adalah salah satu tempat wisata di Kalimantan yang menawarkan pantai berpasir putih dan air laut yang jernih. Lokasinya berada di Kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kota Baru, Kalimantan Selatan. Untuk menuju kesini anda bisa menggunakan jalur darat dengan rute Tanjung Serdang – Lontar – Teluk Tamiang, cara lain bisa menggunakan ferry di Batu Licin.

  1. Air terjun panayar
air terjun panayar
Air terjun panayar, berlokasi di Desa Artain Kecamatan Aranio, berjarak kurang lebih 30 km dari kota Martapura, Kalimantan Selatan. Untuk menuju ke air terjun ini anda bisa menggunakan kendaraan bermotor kemudian dilanjutkan menggunakan kelotok.

  1. Kampung Sasirangan
Kain-Sasiranganl
Indonesia memiliki banyak sekali batik daerah, salah satunya batik asli Banjarmasin yang dikenal dengan batik sasirangan. Batik ini berasal dari sebuah kampung yang juga bernama Sasirangan. Di sini kamu bisa belanja berbagai macam benda berbahan batik seperti pakaian, selendang, sprei, taplak meja, dompet, tas dan lain sebagainya.

  1. Pasar Intan Martapura
pasar-Intan-Martapura
Martapura adalah sebuah kota di Banjarmasin yang dikenal sebagai penghasil batu permata terbesar di Indonesia. Tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Martapura, ada sebuah pasar dengan toko penjual intan berjejeran. Nah kamu bisa memilih batu intan yang mana yang kamu suka. Kamu bisa membeli batu intan yang masih berbentuk batu atau yang sudah diolah menjadi kalung, cincin, gelang atau lainnya.

  1. Masjid Sabilal Muhtadin
masjid sabilal muhtadin
Mesjid dengan arsitektur menarik ini mampu menampung hingga 15.000 jamaah. Nama Sabilal Muhtadi diambil dari kitab karangan seorang ulama besar Kalimantan Selatan, Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjary.

  1. Pulau Kembang
pulaukembang
Pulau ini berada di tengah Sungai Barito. Pulau Kembang menjadi habitat bagi monyet dan berbagai jenis burung. Makanya salah satu yang menjadi daya tarik pulau ini adalah keberadaan monyet-monyet ini. Mereka juga jinak dan suka bermain dengan manusia yang berkunjung.

  1. Masjid Sultan Suriansyah
Masjid-Sultan-Suriansyah
Mesjid ini dibangun sekitar tahun 1526-1550 sehingga menjadi mesjid tertua di Banjarmasin. Seperti namanya, mesjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah. Mesjid ini terletak di daerah Kuin Utara, makanya disebut juga mesjid Kuin. Lokasi mesjid Sultan Suriansyah ini tidak terlalu jauh dengan pasar terapung Kuin.

  1. Taman Maskot
taman maskot
Banjarmasin mempunyai dua maskot yaitu bekantan dan pohon kasturi. Nah di gerbang masuk ke taman maskot ini, kamu akan disambut oleh patung maskot bekantan seukuran badan manusia. Kemudian kamu juga ketemu dengan patung pohon kasturi yang dihinggapi monyet-monyet yang bergantung.Taman maskot terletak di pusat Kota Banjarmasin, tepatnya di kawasan jalan H. Djok Mentaya. Di dalamnya kamu bisa melihat berbagai jenis pohon seperti beringin, kasturi, mangga, kelapa gaging, kelapa sawit dan lain-lain. Kamu juga bisa menikmati beberapa tumbuhan seperti  kaktus, lidah buaya dan beberapa jenis tanaman lain dalam pot.

  1. Museum Wasaka
Museum Wasaka Banjarmasin
Wasaka adalah singkatan dari Waja Sampai Kaputing, motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Meseum ini berbentuk seperti rumah Banjarmasin. Di dalam meseum kamu bisa melihat koleksi foto, mesin ketik, seragam perjuangan, keris dan senjata api milik Belanda yang dirampas para pejuang. Wah, semangat 45 kembali membara nih.

  1. Taman Siring Sungai Martapura
Taman-Siring-Sungai-Martapura
Taman Siring Martapura paling sering dikunjungi sore hari oleh masyarakat. Di sini kamu bisa memancing atau sekedar duduk menikmati sekitaran sungai dan melihat jakung, perahu khas Banjarmasin. Seperti terlihat pada gambar di atas, hari minggu taman ini dimanfaatkan komunitas anak muda seperti anak-anak BMX, skateboard dan lainnya untuk latihan.

  1. Desa Pumpung
penambang-intan pumpung
Desa Pumpung masuk ke dalam wilayah Kabupaten Martapura. Desa ini merupakan penghasil intan khas Banjarmasin. Jika kamu ingin melihat proses penambangan intan yang dilakukan secara manual oleh masyarakat , datanglah ke desa ini.

sumber : /2016/04/08/15-tempat-wisata-di-kalimantan-selatan/

makanan khas banjarmasin

10 Kuliner Enak Banjarmasin

 

Ngomongin soal kuliner di Banjarmasin seakan tak ada habisnya, karena kota ini memang kaya akan makanan enak. Berikut saya sajikan 10 jenis makanan yang wajib anda coba saat anda datang ke Kota Seribu Sungai ini.
  1. Nasi Kuning
Meski identik dengan soto banjar tapi tak ada salahnya mencoba kuliner lain di kota ini, salah satunya nasi kuning. Nasi kuning di Banjarmasin merupakan salah satu menu favorit sarapan. Hampir semua warung makan yang buka pada pagi hari selalu menyediakan makanan yang satu ini. Biasanya dikombinasikan dengan menu sarapan lainnya seperti lontong atau bubur ayam.
Beberapa warung menyajikan nasi kuning dengan bungkus daun pisang, beberapa menggunakan kertas pembungkus. Sedangkan untuk makan di tempat biasanya disajikan dalam piring. Lauk yang lazim disajikan dan menjadi ciri nasi kuning khas Banjar adalah ikan haruan. Jenis ikan ini memang menjadi lauk favorit. Haruan yang dalam bahasa Indonesia berarti ikan gabus diolah dengan bumbu habang (merah) khas Banjar. Pilihan lainnya adalah hintalu (telur) dan ayam. Beberapa tempat menyediakan dendeng dan hati.
Jika anda sedang berkunjung ke Banjarmasin, tak perlu jauh-jauh mencari nasi kuning. Begitu anda keluar dari hotel, lalu anda lihat kerumunan orang di sebuah warung di ujung jalan, maka dapat dipastikan ada warung nasi kuning. Budaya mawarung masyarakat Banjar di pagi hari turut menyumbang maraknya warung nasi kuning di kota ini.

?
Nasi kuning hintalu (dokpri)
Beberapa pilihan tempat makan nasi kuning :
  • Nasi Kuning Andalas, cukup favorit dengan pilihan lauk yang lengkap di Jl. Perintis Kemerdekaan
  • Nasi Kuning Cempaka, warungnya legendaris di area Pasar Baru
  • Nasi Kuning Lontong Orari, buka sampai dini hari di Jl. Seberang Mesjid
  • Nasi Kuning Pasar Lama, banyak warung banyak pilihan
  1. Bubur Ayam
Sama seperti lontong dan nasi kuning, bubur ayam juga menjadi menu utama warung-warung yang buka pagi hari. Meski sama bubur ayam, tapi ada yang berbeda dengan bubur ayam di Banjarmasin. Jika bubur ayam bandung sedikit berkuah, maka bubur ayam banjar tidak begitu.Bubur ayam di sini hampir tidak ada kuahnya. Hanya ayam, daun sop dan potongan cakwe. Biasanya ditambah irisan telur serta krupuk sebagai pelengkap.

?
Salah satu bubur ayam di Banjarmasin (dokpri)
Beberapa tempat makan favorit untuk menu bubur ayam :
  • Bubur Bunda di Jl. Pulau Laut dan Flamboyan
  • Bubur Soraya di Jl. Simpang Telawang
  • Bubur Nagasari di Jl. Nagasari (Djok Mentaya)
  • Bubur ayam Bumi Mas di Jl. Bumi Mas
  1. Soto Banjar
Seperti telah saya katakan di atas, Banjarmasin identik dengan soto banjar. Soto banjar sudah menjadi sajian wajib di kota ini. Warung makan yang menyediakan soto banjar pun tak terhitung jumlahnya, bertebaran hampir di seluruh pelosok kota, pun dengan merek masing-masing.
Soto banjar berbahan dasar ayam, telor dengan campuran bumbu rempah lengkap dengan kayu manis menjadikan rasa khas soto banjar berbeda dengan soto-soto lainnya di nusantara.

Ayam Bapukah (dokpri)
Soto Banjar Ayam Bapukah (dokpri)
Kuah soto banjar biasanya ditambahkan susu sehingga sedikit lebih kental. Perkedel dan jeruk nipis (limau kuit) menjadi pelengkap yang wajib untuk menu masakan ini.
Nah, yang unik adalah jika anda memesan soto banjar, maka anda akan disajikan soto lengkap dengan lontong. Namun jika anda ingin lontong diganti nasi, makan pesanlah nasi sop. So jangan salah.
Beberapa tempat makan untuk menu soto :
  • Soto Bang Amat di Banua Anyar
  • Soto Banjar H. Anang Ayam Bapukah Jl. Pekapuran
  • Soto Bawah Jembatan, Banua Anyar
  • Soto Rina Kuin Pertamina
  • Warung Pondok Bahari Jl. Simpang Piere Tenden
  • Soto Pal Satu A. Yani Km 1
  • Soto Pahlawan, Kampung Melayu
  1. Ketupat Kandangan
Ketupat Kandangan (atau dalam Bahasa Banjar : Katupat Kandangan) merupakan kuliner khas yang berasal dari daerah Kandangan, Hulu Sungai Selatan. Kalsel. Seperti ketupat pada umumnya, bahan untuk membuat ketupat berasal dari beras. Perbedaan ketupat Kandangan dengan jenis ketupat lainnya adalah penggunaan ikan gabus (haruan) sebagai menu pelengkap. Ikan gabus ini dipanggang lebih dulu sebelum dimasak menggunakan santan. Kemudian, ikan gabus beserta kuahnya disiramkan ke ketupat. Kuliner ini dapat dihidangkan untuk makan pagi, siang atau malam.
Ketupat disiram dengan kuah bersantan yang diracik dari bumbu-bumbu tradisional seperti kayu manis, pala, cengkih dan kapulaga. Kuah agak kental dengan rasa yang sangat khas gurih.
Nah yang menjadikan istimewa adalah rasa ikan haruan (gabus) asap ini. Hmmm…..
Oh ya saking tak bisa dipisahkannya antara ketupat Kandangan dengan ikan haruan, beberapa warung makan memilih tutup alias tidak buka saat ikan haruan langka di pasaran.

Ketupat Kandangan Iwak Haruan (dokpri)
Ketupat Kandangan Iwak Haruan (dokpri)
Satu lagi keunikan makanan ini terletak pada cara makannya. Meski berkuah, orang Banjar asli menyantap ketupat Kandangan langsung dengan tangan, tanpa sendok. Anda mau mencoba ?
Berikut beberapa tempat favorit yang menghidangkan ketupat Kandangan :
  • Ketupat Kandangan Hj. Ida di Kampung Melayu
  • Ketupat Kandangan Hj. Mursinah di Jl. Cenderawasih
  • Warung Kaum di Jl. Bumi Mas Raya
  • Warung Pondok Bahari
  1. Lontong

lontong hintalu wan haruan
lontong hintalu wan haruan
Satu lagi menu sarapan yang juga cukup favorit di Banjarmasin.  Yang menjadi cirikhas lontong sayur di kota ini adalah lauknya. Lauk yang berupa telur (hintalu), ayam atau haruan lazim dimasak bumbu habang (merah). Nah ini yang tidak anda temukan pada lontong sayur di kota lainnya.
Yang unik juga dan menjadi tempat makan wajib di Banjarmasin adalah lontong dengan bentuk segitiga di warung lontong Orari.
Pilihan tempat makan :
  • Lontong Orari, Jl Seberang Mesjid
  • Bubur Ayam Bumi Mas, Jl. Bumi Mas
  • Bubur Ayam Nagasari, jl. Djok Mentaya
  1. Ikan Bakar dan Goreng
Selain terkenal dengan ikan haruan (gabus), kota Banjarmasin juga terkenal dengan ikan patin beserta olahannya. Ikan air tawar ini benar-benar menjadi hidangan favorit di Kota ini.
Selain patin, menu yang juga menjadi incara untuk menu bakar-bakaran adalah papuyu dan lais.
Tak heran, tempat makan yang menyediakan ikan bakar pun terdiri dari berbagai  strata, dari kelas warung hingga kelas resto, tergantung selera anda.

Patin Bakar RM Sari Patin Banjarmasin (dokpri)
Patin Bakar RM Sari Patin Banjarmasin (dokpri)
lais goreng
ikan favorit saya, lais goreng (banjarmasinculinary)
Beberapa alternatif tempat :
  • Warung H. Fauzan di Jl. Sultan Adam dan beberapa cabangnya
  • Pondok Permata di sepkitar Gatot Subroto
  • Hj. Idah Jl. S. Parman
  • Sari Patin Jl. Hasan Basri
  • RM Rudy Hermanto Jl. A. Yani Km 3
  • RM. Cenderawasih
  • Warung Sederhana di Jl. Gub Subarjo (Tri Sakti)
  • RM Patin Hj Husniah, pinggir sungai seberang Swissbel Hotel
7. Mie
Mie memang bukan makanan khas Banjar, tapi bukan berarti tidak ada olahan khas Banjar untuk makanan berbahan dasar mie. Meski banyak dipengaruhi masakan Jawa seperi mie kuah maupun mie goreng,  tapi tetap ada sesuatu yang berbeda. Salah satu yang memposisikan diri berbeda adalah mie bancir.

20160716_184145_resized
Mie Bancir Ceker Setan ala Masterchef Agus Sasirangan di Kayu Tangi (dokpri)
Banyak orang bertanya apa itu Mie Bancir, kata Bancir dalam bahasa banjar memiliki arti Bencong, lalu kenapa jadi Mie Bencong. Ketika banyak konsumen  yang request sedikit kuah, antara berkuah dan kering atau nanggung, sehingga ada selontaran dari mulut salah satu pedagang mengatakan Bancir atau Mie Bancir. Dan kata-kata Mie Bancir akhirnya membudaya sebagai Mie nanggung antara berkuah dan kering atau nyemek dalam bahasa Jawa. Begitulah kira-kira ceria asal muasal mie bancir.
Banyak warung menyediakan menu mie bancir ini, salah satunya adalah jebolan ajang Master Chef Indonesia. Ya, master chef Agus Sasirangan kini mengangkat kembali atau mempopulerkan kembali mie bancir khas Banjar dengan membuka rumah makan di Banjarmasin dan di Banjarbaru. Saat anda berkunjung ke Banjarmasin, tempat ini layak anda coba.
  • Mie Bancir Agus Sasirangan Jl. Hasan Basri
  • Mie Bancir “Marasa Maka Tahu” Jl. Pekauman
  • Mie Bancir Agus Sasirangan di Banjarbaru
  • Depot Mie Dadang, Kampung Melayu
8. Nasi Itik Gambut
Tak jelas kapan makanan ini mulai tenar.  Mungkin sejak puluhan tahun lalu. Jika anda dari Bandara Syamsudin Noor  dan menuju ke Kota Banjarmasin, maka anda akan melewati sebuah daerah (kota kecamatan) yang bernama Gambut.
Daerah ini mempunyai masakan khas yaitu nasi itik Gambut. Nasi putih dengan lauk itik dengan bumbu habang (merah) khas Banjar yang sangat istimewa di sini. Satu porsi disajikan dalam bungkus daun pisang, anda tinggal ambil karena sudah disiapkan sejak awal.
Banyak warung yang menyediakan menu ini dan semua terkonsentrasi di sebuah area. Tepatnya di Jl. A Yani Km 14  Gambut. Anda bisa memilih warung yang anda sukai di sekitar  Gambut.

itik gambut
Sebungkus nasi itik Gambut (net)
nasi itik gambut 2
Nasi Itik Gambut dengan bumbu habang (net)
Jumlah warungnya yang cukup banyak dan berjejer cukup mencolok membuat orang penasaran. Tak heran setiap orang yang baru datang ke Banjarmasin pasti akan melihat dan bertanya-tanya, apa itu nasi itik Gambut.
Beberapa warung yang recommended :
  • Nasi Itik Gambut Mama Baiti
  • Nasi Itik Gambut Tenda Biru
  • Nasi Itik Gambut Barokah
9. Ikan Seluang
Ikan seluang adalah salah satu spesies Rasbora spp.. Ikan seluang merupakan ikan yang banyak terdapat di sungai di daerah asia tenggara, termasuk Malaysia, Brunei dan Indonesia. Ikan ini bersisik seperti ikan lampam tetapi berbentuk tirus seperti anak Jelawat. Ukuran ikan ini antara 2 hingga 4 inci.
Di Banjarmasin, ikan saluang diolah menjadi penganan yang sangat enak. Ikan seluang goreng merupakan penganan khas Kota Banjarmasin yang banyak digemari masyarakat maupun pendatang. Dengan ukuran mungil, rasa ikan saluang goreng ini sangat renyah. Cocok  dan sangat enak untuk dijadikan lauk ataupun sekadar cemilan.

seluang goreng (net)
seluang goreng (net)
Sebagai makanan khas Banjarmasin, ikan sungai tersebut sekarang dikemas sebagai oleh-oleh. Dibungkus kemasan plastik, ikan saluang goreng ini sangat laku di pasaran.
Konon menurut ahli gizi, ikan saluang mengandung protein yang sangat berguna bagi tubuh kita, seperti sebagai sumber energi dan untuk pertumbuhan, perbaikan dan pemeliharaan sel-sel tubuh. Keunggulan khusus lemak ikan ini dilihat dari sudut pandang komposisi asam lemaknya, karena komposisi asam linoleat dan asam arakhidonat dimana keduanya berupa asam lemak esensial. Penasaran ? Buruan ke toko oleh-oleh di Banjarmasin dan sekitarnya.
Baca :
10. Bingka
Bingka adalah wadai (kue) tradisional khas  Banjar, Kalimantan Selatan. Rasanya sangat manis, lemak, dan lembut. Bingka merupakan salah satu kue yang dipakai dalam tradisi Banjar untuk menyajikan 41 jenis kue untuk acara-acara istimewa seperti pernikahan. Meski dapat ditemukan sepanjang tahun, bingka menjadi primadona pada bulan Ramadhan karena rasanya yang manis sehingga cocok untuk berbuka puasa.

bingka khas Banjarmasin (net)
bingka khas Banjarmasin (net)
Bingka dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut: tepung terigu, telur, santan, gula pasir, dan garam. Umumnya bingka dipanggang dengan cetakan berbentuk bunga. Ada bermacam-macam perisa bingka seperti bingka tapai, bingka kentang, bingka labu (waluh), bingka pandan dan lain sebagainya.
Selain itu, ada jenis bingka lain yang menjadi favorit orang Banjar dalam bulan puasa, yakni “bingka barandam” yang sebenarnya agak berbeda cara pembuatannya.
Bingka dapat anda temukan di seluruh pelosok Banjarmasin.

sumber :http://suharyantobjm.com/2016/04/05/10-kuliner-enak-banjarmasin/